Tuesday 18 October 2016

Cara menggnti media bonsai

Pertama2 perlu kita ketahui tanaman bonsai kita sudah saatnya di pindah pot atau belum


Jika ingin mengganti pot tanaman dengan pot baru, ukuran pot diameter berapa atau seberapa besar pot yang harus digunakan?

Kebanyakan orang akan memilih langsung pot yang besar, karena terlihat seperti opsi yang begitu mudah, namun sebenarnya jangan.. Pot yang terlalu besar akan membuat tanah menyimpan terlalu banyak air, melebihi kebutuhan tanaman sendiri, sehingga dapat menyebabkan akar busuk. Tanaman juga akan fokus untuk menyebarkan akarnya, tidak fokus untuk memperindah daunnya atau pembungaan. Pot baru yang harus Anda pilih haruslah berukuran satu atau dua kali lebih besar ketimbang pot lama. Ini trik memilih pot baru yang paling sesuai untuk tanaman kesayangan bonsais







Kapankah waktu terbaik untuk melakukan repotting?

Repot tanaman kebuners ketika tanaman dalam keadaan sebelum atau sesudah berbunga. Jangan melakukan repotting ketika sedang terjadi pembungaan karena tanaman bisa sangat stress.

Langkah-Langkah Mengganti Pot Tanaman Lama dengan Pot Tanaman yang Baru
  1. Siapkan alat bahan terlebih dahulu: media tanam yang baru, pot yang lebih besar, gunting, dan air untuk penyiraman
  2. Siram terlebih dahulu tanaman yang ingin dipindahkan sampai tanahnya lebih lunak
  3. Pegang tanaman dengan satu tangan, jepit batangnya diantara jari telunjuk dan jempol, agak balik potnya sehingga posisi tanaman seperti siap untuk dijatuhkan
  4. Ketuk dasar pot dengan menggunakan benda keras misalnya sekop mini atau pada dinding juga tidak masalah, sehingga tanahnya bisa agak lepas dari pot, bantu tanaman keluar dengan cara menariknya pada batang bagian bawah (batang terdekat dengan akar)
  5. Buang 1/3 media tanam yang ada pada akar tanaman (media tanam yang lama)
  6. Perhatikan akar tanaman apakah cukup sehat dan juga apa butuh dipangkas sedikit atau tidak
  7. Jika butuh pemangkasan silakan pangkas akar yang busuk atau mati
  8. Pada pot baru, tuangkan sedikit media tanam ditambah dengan sedikit batu kerikil atau batu merah, lalu diaduk merata. Ini fungsinya untuk menjadi pondasi bawah agar dasar media tanam tidak terlalu padat.
  9. Letakkan tanaman pada pot yang sudah terisi sedikit media tanam+batu tersebut dengan posisi tanaman diusahakan setegak mungkin
  10. Tuangkan media tanam baru secara perlahan, potnya juga diguncang-guncang agar media tanam menutup secara merata hingga menutup semua akar dan tanaman bisa berdiri tegak tanpa butuh sokongan tangan kita
  11. Siram secukupnya. Repotting telah selesai dan jangan lupa rawat tanaman seperti sedia kala




Monday 17 October 2016

Semua tentang bonsai

MENCARI BAKALAN BONSAI
Secara umum bakalan bonsai hasil buruan memiliki nilai lebih dari pada bonsai hasil perbanyakan. Ada banyak tempat berburu bakalan bonsai di alam liar yang bisa kita buru.Bakalan bonsai yang didapat dari alam biasanya tidak membutuhkan waktu lama untuk ditraining menjadi bonsai. Dalam waktu 1-2 tahun kadang hasilnya sudah berupa bonsai yang berpenampilan menawan.
Sedangkan bakalan bonsai hasil perbanyakan membutukan waktu yang lebih lama. Untuk dapat menjadai bonsai membutuhkan waktu training 2-4 tahun, bahkan kadang-kadang lebih.
Tempat Bakalan Bonsai
Pada dasarnya semua tempat yang masih menampilkan suasana alami memiliki beberapa macam tanaman yang dapat diambil sebagai bakalan bonsai.
Tempat-tempat yang bagus untuk berburu bakalan bonsai antara lain daerah hutan, tebing sungai, tanah tandus berbatu, daerah tepian pantai, tebing-tebing karang, dan pegunungan.
Adapun daerah-daerah di Indonesia yang sering didatangi para pemburu tunggul atau bakalan bonsai cukup banyak. Rata-rata daerah tersebut memiliki tanaman khas dan jarang dijumpai di daerah lain. Provinsi Jawa Barat merupakan daerah gudang bakalan bonsai. Di lembah-lembah daerah Cadas Pangeran, Sumedang, banyak terdapat tanaman sisir. Di pantai daerah Indramayu, Pamanukan, banyak dijumpai tanaman serut.
Daerah Tangerang juga banyak memiliki cantigi laut di sekitar pantai. Selain itu daerah Cidaun, Pameungpeuk, Ranca Buaya, Puncak, Cipanas, dan Sukabumi Selatan juga memiliki tanaman jenis lain yang potensial untuk dibonsaikan.
Daerah Madura dan sekitar Jawa Timur juga banyak menghasilkan bakalan bonsai yang baik. Jenis tanaman yang banyak terdapat di daerah ini antara lain cemara udang (Casuarina), wahong, dan asam. Cemara udang dari daerah ini begitu terkenalnya hingga banyak diminati dari daerah lain, bahkan dari luar negeri.
Daerah Bangka Belitung di Sumatera banyak memiliki tanaman si kuncung. Si kuncung cukup bagus apabila dijadikan bonsai. Sosok tanamannya mirip tanaman cendrawasih. Batangnya kelihatan menua dan pecah-pecah.
Daerah Lampung menyimpan jenis tanaman yang cukup banyak. Jenis yang paling sering diambil tunggulnya adalah bugenvil. Para pedagang tanaman hias di Cibodas banyak mendatangkan tunggul bugenvil dengan bonggol berukuran raksasa dari daerah Lampung.
Ujung barat Pulau Jawa, sekitar Banten, juga menyimpan potensi yang banyak dilirik pencinta tanaman. Di daerah ini banyak terdapat bakalan beringin yang bagus penampilannya.
Di daerah Jepara, Jawa Tengah, banyak terdapat tanaman hokkian tea yang bagus bila dibonsai.
Daerah Sangkulirang, kalimantan Timur memiliki bakalan bonsai yang unik, yaitu ketingting. Di alam bebas tanaman ini sudah unik karena banyak yang berupa tanaman berukuran kecil.

Lokasi yang terpencil atau alam yang kritis biasanya merupakan tempat di mana dapat ditemukan tunggul atau bakalan bonsai yang memenuhi syarat.Selain tempat-tempat yang sudah disebutkan di atas, masih banyak daerah lain yang memiliki jenis tanaman yang bagus. Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya masih menyimpan keanekaragaman tanaman yang bervariasi.
Alat yang Digunakan
Sesungguhnya untuk berburu tunggul tidak diperlukan banyak alat. Alat yang diperlukan kebanyakan berupa alat berkebun sehari-hari. Para pemburu tunggul di sekitar Malang hanya menggunakan alat sederhana untuk mengambil tunggul. Pasalnya mereka mesti berjalan kaki ke daerah yang banyak tunggulnya.
Daerah lokasi tunggul rata-rata sulit dicapai karena daerah yang gampang dicapai sudah banyak didatangi para pemburu tunggul lain sehingga lokasi pencarian makin lama makin jauh. Akibatnya, hanya alat yang benar-benar penting saja yang dibawa.
Alat yang banyak digunakan untuk mengambil tunggul adalah cangkul atau linggis atau menggali, golok untuk memotong, serta tali dan karung untuk membawa tunggul pulang. Dengan hanya membawa alat-alat ini tunggul yang bisa diperoleh hanya sedikit. Dari pagi buta hingga menjelang sore para pemburu tunggul hanya mampu membawa 4-6 buah tunggul saja.
Ada beberapa pemburu  bonsai yang dapat membawa pulang banyak tunggul. Alat yang mereka bawa tak hanya linggis, golok, tali, dan karung saja. Mereka juga menyiapkan gergaji potong, cangkul, martil, penggempur batu, dan tuas. Kadang-kadang peralatan untuk naik tebing pun mereka sertakan. Ini untuk menjangkau tempat-tempat sulit di ketinggiam tebing. Kendaraan sebagai sarana transportasi dan pembawa tunggul merupakan salah satu hal yang merek perlukan juga.
Pemburu tunggul yang melakukan pencarian di sekitar kediaman mereka dan melakukannya sekedar mencari tamabahan penghasilan sering tidak peduli membawa alat yang diperlukan. Inilah yang mengakibatkan cara pengambilan tunggul menjadi kasar dan sembarangan. Hasil yang diperoleh pun berupa tunggul yang rusak dan luka-luka dengan bentuk yang tidak karuan.




Tempat tumbuh yang sulit seperti karang atau tebing batu pegunungan tidaklah gampang digali bergitu saja. Untuk mengorek serta memotong batu atau karang dibutuhkan waktu sampai berjam-jam. Semakin sulit lokasi dan semakin keras batunya, maka pekerjaan akan semakin lama. Ada pemburu bakalan bonsai yang sampai menghabiskan waktu beberapa hari hanya untuk menggali sebuah tanaman kerdil yang tumbuh di batu gunung yang terjal,
Cara yang gampang untuk mengatasi masalah seperti di atas adalah dengan membawa perlengkapan memanjat tebing. Para pencinta alam atau pemanjat tebing yang senang bertualang ke daerah-daerah mengaku sering menemukan tanaman kerdil yang unik di lokasi pemanjatan.
Dengan menyiapkan peralatan khusus ini, lokasi yang sulit jadi mudah dijangkau. Dengan tambahan alat penggempur  batu, maka batu yang keras dapat dipecah tanpa terlalu merusak lingkungan.

Monday 10 October 2016

mitos bisul karena telor atau kacang

Meskipun kelihatan sepele, namun bisul tidak boleh disepelekan. Oleh karena itu, Anda membutuhkan tips mencegah tumbuhnya bisul. Karena kehadiran bisul pastilah akan sangat mengganggu Anda.
Selama ini banyak yang menyangka bahwa bisul disebabkan oleh kacang atau telur. Padahal sebenarnya kacang dan telur adalah bahan makanan yang memang dibutuhkan oleh tubuh. Adapun penyebab sebenarnya dari bisul dan jerawat adalah faktor kebersihan. Banyak orang yang memiliki bisul dan jerawat karena mereka tidak bisa menjaga kebersihan, terutama kebersihan untuk dirinya sendiri.
Oleh karena itu, ketika Anda mendapatkan bisul atau jerawat, maka Anda sudah mulai harus membenahi diri. Karena bisa jadi Anda kurang memperhatikan kebersihan tubuh Anda. Selain kebersihan, salah satu hal yang harus Anda perhatikan untuk mencegah tumbuhnya bisul adalah pola makan yang sehat. Kalaupun ternyata Anda memiliki bisul, jangan pernah mencoba untuk memencetnya hingga meletus, karena hal ini hanya akan membuat bisul yang Anda dapatkan semakin parah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan jika memang ingin mencegah tumbuhnya bisul :
  • Jangan terlalu sering menggaruk bagian tubuh yang gatal

  • Jagalah Kebersihan Kuku Anda untuk Mencegah Timbulnya Bisul

Kuku adalah salah satu hal yang bisa menyebabkan bisul. Karena di dalam kuku bisa saja terdapat kuman, yang kemudian bisa menyebabkan infeksi kulit. Jika Anda mengalami hal ini, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke ahli kulit untuk mendapatkan penanganan dengan antibiotik.
  • Menjaga Kebersihan Tubuh

Hal ini menjadi sangat penting, terlebih lagi jika Anda sering mengeluarkan keringat berlebih. Hal ini bisa menjadi tempat penularan bakteri, yang kemudian menyebabkan bisul atau jerawat. Karena bisa saja Anda menggunakan handuk atau pakaian yang kotor. Oleh karena itu ketika Anda berkeringat, sebaiknya terlebih dahulu Anda mengeringkan keringat di tubuh Anda, barulah kemudian Anda mandi hingga tubuh menjadi bersih dan segar.
  • Menjaga Asupan Makanan

Selain dari luar, Anda juga harus mencegah bisul dari dalam tubuh. Caranya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat seperti buah dan sayuran serta menghindari junk food seperti hamburger, pizza dan sebagainya. Selain itu, Anda juga harus menghindari beberapa jenis kacang tertentu seperti kacang mede atau kacang tanah.

Saturday 4 April 2015

Sedikit tentang pengetahuan bonsai

 Bonsai  adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman (sai,) dilakukan di pot dangkal yang disebut bon. Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan bahasa Jepang untuk penzai 

JENIS
Pohon yang paling umum dibonsai adalah berbagai spesies pinus. Jenis tanaman dan pohon dipakai untuk mengelompokkan jenis-jenis bonsai: 

* Bonsai pohon pinus dan ek: tusam, cemara cina, cemara duri, sugi, dan lain-lain.
* Bonsai pohon buah untuk dinikmati keindahan buahnya (Ilex serrata, kesemek, Chaenomeles sinensis, apel mini, dan lain-lain).
* Bonsai tumbuhan berbunga untuk dinikmati keindahan bunganya (Prunus mume,Chaenomeles speciosa, sakura, azalea satsuki, Anting putri, kembang kertas atau bogenvil).
* Bonsai pohon untuk dinikmati bentuk daunnya (maple, Zelkova serrata, Rhus succedanea, bambu).


Ada banyak sekali tanaman tropis yang telah dicoba dan ternyata cocok untuk dibonsai, di antaranya asam jawa, beringin, cemara udang, waru, dan jambu biji.

BENTUK DASAR

Tegak Lurus ( Chokkan)
Batang pohon tegak lurus vertikal ke atas. Pohon dikatakan memiliki batang yang ideal bila pohon memiliki diameter batang yang makin ke atas makin mengecil, dimulai dari bagian batang yang dekat dengan akar. Pohon dikatakan memiliki dahan yang ideal bila dahan ada di sisi depan-belakang atau kiri-kanan saling bersilangan satu sama lainnya. Jarak antardahan makin ke atas makin sempit. Bentuk akar ideal adalah akar yang bila dilihat dari atas, menjalar ke segala penjuru.


 
Tegak Berkelok-kelok ( Moyogi)
Batang pohon tegak berkelok-kelok ke kiri dan ke kanan. Diameter batang makin ke atas makin mengecil dengan keseimbangan kiri dan kanan yang baik. Dahan yang baik adalah dahan yang ada di bagian puncak lengkungan batang pohon. Dahan yang berada di bagian dalam lengkungan dipotong. Dari pangkal batang hingga bagian puncak pohon dapat ditarik garis lurus, dan orang yang melihat tidak merasa khawatir dengan keseimbangan pohon tersebut.



Miring ( Shakan?)
Batang pohon miring ke satu sisi bagaikan terus menerus ditiup angin ke arah tersebut. Bagaikan ada benda yang menghalangi di salah satu sisi, batang pohon tumbuh mencondong ke sisi lain. Ciri khas bentuk ini berupa dahan yang ada hanya di bagian puncak lengkungan batang, dan berselang-seling di sisi kiri-kanan dan depan-belakang.



Sarung Angin ( Fukiganashi?)/Tertiup Angin
Dibandingkan bonsai bentuk Miring, pohon tumbuh sambil mengalami paksaan yang lebih kejam. Batang dan dahan pohon hanya condong ke satu arah. Batang dan dahan pohon yang condong ke satu sisi jauh lebih panjang daripada tinggi pohon yang diukur dari pangkal batang ke puncak pohon. Posisi batang dan dahan mirip dengan bonsai gaya Setengah Menggantung, namun batang dan dahan terlihat membentuk garis paralel.


Menggantung (Kengai?)
Pohon diibaratkan tumbuh di permukaan dinding terjal yang berada di tebing tepi laut atau dinding lembah terjal. Batang pohon tumbuh bagaikan menggantung ke bawah tebing. Puncak pohon tersebut menggantung jauh hingga melebihi dasar pot. Bila puncak pohon tidak melebihi dasar pot maka bonsai disebut Setengah Menggantung (Han Kengai).


Batang Bergelung (Bankan?)
Batang pohon terlihat sangat dipilin, atau pohon tumbuh dengan kecenderungan memilin diri. Batang pohon begitu terlihat dipilin bagaikan ular yang sedang bergelung.


Sapu Tegak ( Hōkidachi?)
Batang tegak lurus hingga di tengah sebelum dahan dan ranting tumbuh menyebar ke segala arah. Puncak pohon sulit ditentukan dari sejumlah puncak dahan yang ada sehingga bentuk bonsai ini mirip sapu dari bambu. Keindahan bonsai gaya ini dinilai dari percabangan dahan yang rapi, dan titik dimulainya persebaran dahan dan ranting ke segala arah, tinggi pohon, dan keseimbangan unsur-unsur tersebut.


Menonjolkan Akar ( Neagari?)
Akibat pohon dipelihara di lingkungan pemeliharaan yang kejam, bagian pangkal akar yang bercabang-cabang di dalam tanah menjadi terekspos ke luar di atas tanah bagaikan akibat diterpa angin dan hujan.


Berbatang Banyak ( Takan?)
Dari satu pangkal akar tumbuh tegak lebih dari satu batang pohon. Bila tumbuh dua batang pohon, maka bonsai disebut Berbatang Dua (Sōkan). Bila ada tiga batang pohon, maka disebut Berbatang Tiga (Sankan). Bonsai berbatang lima atau lebih disebut Tunggul Tegak (Kabudachi). Batang berjumlah ganjil lebih disukai. Selain bonsai berbatang dua, bonsai dengan batang berjumlah genap tidak disenangi dan tidak dibuat.


Akar Terjalin ( Netsuranari?)
Akar dari sejumlah batang pohon dari satu spesies (tiga batang pohon atau lebih) saling melekat dan berhubungan satu satu sama lainnya. Bentuk ini juga dapat berasal dari batang pohon yang tadinya tegak, namun roboh dan terkubur di dalam tanah. Bagian yang dulunya adalah dahan pohon, berubah peran dan tumbuh sebagai batang pohon. Dari batang pohon tersebut keluar akar, dan akar tersebut terjalin dengan akar pohon asal. Bentuk yang mirip dengan Akar Terjalin disebut Rakit atau Tumbuh dari Batang (Ikadabuki). Bonsai berbentuk Tumbuh dari Batang juga berasal dari pohon yang tadinya tegak, namun roboh dan dahan berubah peran menjadi batang. Perbedaannya dengan Akar Terjalin terletak pada akar yang hanya ada di satu tempat. Seperti halnya bonsai Berbatang Banyak, pohon berbatang genap tidak disukai.


Kelompok (Yoseue?)
Lebih dari satu pohon ditanam bersama dalam satu pot dangkal atau ditanam di atas batu. Pohon yang ditanam dapat saja beberapa pohon dari satu spesies, atau campuran dari beberapa spesies berbeda. Nilai kreativitas karya dapat ditinggikan dengan perpaduan benda-benda hiasan yang diletakkan sebagai tambahan.


Pohon Sastrawan ( Bunjinki?)/Bebas
Bentuk bonsai ini asal usulnya dari meniru bentuk pohon dalam nanga. Dinamakan bonsai bentuk Pohon Sastrawan karena sastrawan zaman Meiji sangat menggemari bonsai bentuk ini. Pada zaman sekarang, batang kurus, jumlah dahan sedikit, dan dahan pendek juga disebut Pohon Sastrawan.


Pohon Tak Lazim ( Kawariki?)
Bentuk ini dipakai untuk menyebut bonsai yang tidak dapat digolongkan ke dalam bentuk-bentuk bonsai yang lazim

demikian tulisan ini semoga bermanfaat bersambung.......